Penulis: Linda Kusuma Ningtias
AFFRICATIVE
Di dalam ilmu
yang mempelajari tentang bunyi atau yang lazim disebut dengan fonologi, terdapat
dua buah bunyi konsonan yang rumit dalam bahasa inggris. Adapula beberapa
aturan pengucapan bunyi yang diantaranya adalah frikatif dan afrikatif. Kedua
bunyi konsonan yang rumit tersebut termasuk kedalam afrikatif. Afrikatif adalah
bunyi yang dihasilkan dengan peghambatan udara yang terdapat pada titik
artikulasi dan langsung diikuti oleh lepas atau keluarnya udara dari paru-paru.
Namun, di dalam bunyi yang dihasilkan oleh huruf yang termasuk dalam afrikatif,
terdapat huruf frikatif didalamnya. Frikatif adalah bunyi yang dihasilkan hanya
dengan penghambatan udara yang terdapat pada titik artikulasi.
Dari definisi
yang sudah disebutkan, kita dapat mengambil contoh seperti bunyi /tʃ/ dalam kata “chug” dan bunyi /dʒ/ pada kata “jug”. Keduanya telah diperkenalkan sebelumnya
sebagai bunyi yang terbentuk dari langit-langit mulut bagian atas (hard
palate). Huruf konsonan awal dari “chug“ yaitu
/t/ yang merupakan huruf afrikat, dan dilanjutkan dengan bunyi /ʃ/
yang termasuk dalam bagian huruf frikatif. Sama halnya dengan huruf konsonan
awal dari “jug“, yaitu /d/ merupakan
huruf afrikat, dan dilanjutkan dengan /ʒ/
yang termasuk dalam bagian huruf frikatif.
Ketika kita mencoba untuk mengucapkan kedua bunyi ini, maka kita dapat
merasakan bahwa ujung lidah kita bersentuhan dengan tempat tumbuhnya gigi
bagian atas (tooth ridge) namun hanya
sebentar, lalu selanjutnya akan menghasilkan bunyi frikatif.
Affricative memiliki 3 tahapan:
1.
Closing stage.
2.
Compression stage.
3.
Release stage.
Pembebasan udara
dari affricative adalah bertingkat (gradual), hal ini menyebabkan pemisahan
dari articulator. Sebuah affricative disertai oleh pergeseran poin yang sama
dimana penutupan yang lengkap dibuat. Untuk alasan ini bagian penutupan dari
affricative diwakili didalam phonetic symbol oleh symbol yang sesuai dari
plosive. Dan di bagian penutupan, dengan itu fricative dibuat dengan poin yang
sama. Demikian sebuah affricative disimbolkan dengan diagraph yang berdampingan
terdiri dari 2 huruf phonetic transcription untuk mewakili satu bunyi. Contoh
affricative /tʃ/ untuk mewakili konsonan awal dari kata chess, chain, choose. Di
dalam bahasa inggris ada 2 affricative, yaitu palate-alveolar /tʃ/ dan /dʒ/.
/tʃ/
Dengan
langit-langit atas yang lunak untuk mematikan bagian dari nassal. Hambatan
untuk aliran udara dibentuk oleh penutupan antara ujung dan tengah lidah, dan
alveolar ridge (tempat tumbuhnya gigi bagian atas), lidah bagian samping
bersentuhan dengan gigi atas bagian samping. Pada waktu yang bersamaan lidah
bagian depan bersentuhan langsung dengan langit-langit atas yang keras. The
closure akan membebaskan udara secara perlahan, udara yang tertahan melepaskan
diri dengan gesekan yang terjadi diantara lidah bagian tengah sampai lidah
bagian depan dan gusi bagian atas sampai langit-langit keras atas mulut. Pita
suara adalah bagian yang lebar, yang membuat bunyi /tʃ/ sebagai palate-alveolar affricative.
/dʒ/
Pita suara adalah bagian yang lebar, sedangkan untuk bunyi /dʒ/ pita suara menimbulkan getaran (vibration). /dʒ/
oleh karena itu voice palato-alveolar affricative. Dalam kasus ini /tʃ/, terdapat jumlah tertentu pada penonjolan dan pembulatan bibir
dalam artikulasi /dʒ/.
Juga, dalam kasus ini /tʃ/ termasuk dalam penonjolan dan pembulatan yang lebih besar ketika
konsonan ini diikuti oleh pembulatan vocal (rounded vowel) dan sebaliknya.
Pembulatan vocal pada kata “jaws” lebih besar dari kata “jazz”.
Jika kamu menggabungkan sebuah pemberhentian aliran udara dimulut
dengan sebuah gangguan pembebasan yang disebabkan beberapa pergeseran, kamu
dapat menghasilkan bunyi /tʃ/ dan /dʒ/.
Itu disebut affricative dan terjadi pada awal kata “cheap” dan “jeep”. Konsonan
awal dikata “cheap” adalah voiceless affricative (/tʃ/) dan pada kata “jeep” adalah voice
affricative (/dʒ/).
Terdapat masalah yang umum tentang pengucapan bunyi yang
dihasilkan oleh orang Vietnam dan Korea. Orang Vietnam sulit mengucapkan ketika
pergantian huruf frikatif /ʃ/
menjadi bunyi huruf afrikat yang rumit seperti /tʃ/ .
Misalnya orang Vietnam akan mengucapkan kata “ too mush” ketika mereka mencoba
untuk mengucapkan “ too much “, itu berarti terjadi kegagalan dalam menahan
udara yang keluar sebelum huruf frikatif dihasilkan. Agar semua ini tidak
terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka murid-murid harus menempatkan ujung
lidah mereka pada tempat tumbuhnya gigi bagian atas (tooth ridge) ketika mereka
mengucapkan bunyi /t/ dan setelah itu mengeluarkan bunyi /ʃ/ dengan jangka waktu yang sangat pendek.
Dua huruf
konsonan yang rumit dari bahasa inggris ini mungkin tidak hanya ditemukan di
bahasa lain yang memiliki huruf konsonan rumit di dunia. Banyak bahasa memiliki
konsonan rumit seperti bunyi /ts/ ( /t/ + /s/ ) atau /dz/ ( /d/ + /z/ ). Orang
Korea yang baru belajar bahasa inggris akan mengganti bunyi /dz/ untuk huruf
awalan bunyi /z/ seperti kata “ zoo “ menghasilkan kata seperti “ dzoo “.
Selama ini tidak ada perbedaan hasil kata bahasa inggris, perbedaan itu sulit
untuk dimengerti.
REFERENCES
1.
Sethi,
J. 2006. A course in phonetics and spoken English second edition. New Delhi:
Rajkamal electric press.
2.
Yule,
George. 2010. The study of language fouth edition. Cambrige: the university
press.