Wednesday 18 June 2014

AFFRICATIVE




AFFRICATIVE

Di dalam ilmu yang mempelajari tentang bunyi atau yang lazim disebut dengan fonologi, terdapat dua buah bunyi konsonan yang rumit dalam bahasa inggris. Adapula beberapa aturan pengucapan bunyi yang diantaranya adalah frikatif dan afrikatif. Kedua bunyi konsonan yang rumit tersebut termasuk kedalam afrikatif. Afrikatif adalah bunyi yang dihasilkan dengan peghambatan udara yang terdapat pada titik artikulasi dan langsung diikuti oleh lepas atau keluarnya udara dari paru-paru. Namun, di dalam bunyi yang dihasilkan oleh huruf yang termasuk dalam afrikatif, terdapat huruf frikatif didalamnya. Frikatif adalah bunyi yang dihasilkan hanya dengan penghambatan udara yang terdapat pada titik artikulasi.
Dari definisi yang sudah disebutkan, kita dapat mengambil contoh seperti bunyi /tʃ/ dalam kata “chug” dan bunyi /dʒ/ pada kata “jug”. Keduanya telah diperkenalkan sebelumnya sebagai bunyi yang terbentuk dari langit-langit mulut bagian atas (hard palate). Huruf konsonan awal dari “chug“ yaitu  /t/ yang merupakan huruf afrikat, dan dilanjutkan dengan bunyi /ʃ/ yang termasuk dalam bagian huruf frikatif. Sama halnya dengan huruf konsonan awal dari “jug“, yaitu /d/ merupakan huruf afrikat, dan dilanjutkan dengan /ʒ/ yang termasuk dalam bagian huruf frikatif. Ketika kita mencoba untuk mengucapkan kedua bunyi ini, maka kita dapat merasakan bahwa ujung lidah kita bersentuhan dengan tempat tumbuhnya gigi bagian atas (tooth ridge)  namun hanya sebentar, lalu selanjutnya akan menghasilkan bunyi frikatif.


Affricative memiliki 3 tahapan:
1.      Closing stage.
2.      Compression stage.
3.      Release stage.
            Pembebasan udara dari affricative adalah bertingkat (gradual), hal ini menyebabkan pemisahan dari articulator. Sebuah affricative disertai oleh pergeseran poin yang sama dimana penutupan yang lengkap dibuat. Untuk alasan ini bagian penutupan dari affricative diwakili didalam phonetic symbol oleh symbol yang sesuai dari plosive. Dan di bagian penutupan, dengan itu fricative dibuat dengan poin yang sama. Demikian sebuah affricative disimbolkan dengan diagraph yang berdampingan terdiri dari 2 huruf phonetic transcription untuk mewakili satu bunyi. Contoh affricative /tʃ/ untuk mewakili konsonan awal dari kata chess, chain, choose. Di dalam bahasa inggris ada 2 affricative, yaitu palate-alveolar /tʃ/ dan /dʒ/.
/tʃ/
            Dengan langit-langit atas yang lunak untuk mematikan bagian dari nassal. Hambatan untuk aliran udara dibentuk oleh penutupan antara ujung dan tengah lidah, dan alveolar ridge (tempat tumbuhnya gigi bagian atas), lidah bagian samping bersentuhan dengan gigi atas bagian samping. Pada waktu yang bersamaan lidah bagian depan bersentuhan langsung dengan langit-langit atas yang keras. The closure akan membebaskan udara secara perlahan, udara yang tertahan melepaskan diri dengan gesekan yang terjadi diantara lidah bagian tengah sampai lidah bagian depan dan gusi bagian atas sampai langit-langit keras atas mulut. Pita suara adalah bagian yang lebar, yang membuat bunyi /tʃ/ sebagai palate-alveolar affricative.
/dʒ/
Pita suara adalah bagian yang lebar, sedangkan untuk bunyi /dʒ/ pita suara menimbulkan getaran (vibration). /dʒ/ oleh karena itu voice palato-alveolar affricative. Dalam kasus ini /tʃ/, terdapat jumlah tertentu pada penonjolan dan pembulatan bibir dalam artikulasi /dʒ/. Juga, dalam kasus ini /tʃ/ termasuk dalam penonjolan dan pembulatan yang lebih besar ketika konsonan ini diikuti oleh pembulatan vocal (rounded vowel) dan sebaliknya. Pembulatan vocal pada kata “jaws” lebih besar dari kata “jazz”.
Jika kamu menggabungkan sebuah pemberhentian aliran udara dimulut dengan sebuah gangguan pembebasan yang disebabkan beberapa pergeseran, kamu dapat menghasilkan bunyi /tʃ/ dan /dʒ/. Itu disebut affricative dan terjadi pada awal kata “cheap” dan “jeep”. Konsonan awal dikata “cheap” adalah voiceless affricative (/tʃ/) dan pada kata “jeep” adalah voice affricative (/dʒ/).
Terdapat masalah yang umum tentang pengucapan bunyi yang dihasilkan oleh orang Vietnam dan Korea. Orang Vietnam sulit mengucapkan ketika pergantian huruf frikatif /ʃ/ menjadi bunyi huruf afrikat yang rumit seperti /tʃ/ . Misalnya orang Vietnam akan mengucapkan kata “ too mush” ketika mereka mencoba untuk mengucapkan “ too much “, itu berarti terjadi kegagalan dalam menahan udara yang keluar sebelum huruf frikatif dihasilkan. Agar semua ini tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka murid-murid harus menempatkan ujung lidah mereka pada tempat tumbuhnya gigi bagian atas (tooth ridge) ketika mereka mengucapkan bunyi /t/ dan setelah itu mengeluarkan bunyi /ʃ/ dengan jangka waktu yang sangat pendek.
Dua huruf konsonan yang rumit dari bahasa inggris ini mungkin tidak hanya ditemukan di bahasa lain yang memiliki huruf konsonan rumit di dunia. Banyak bahasa memiliki konsonan rumit seperti bunyi /ts/ ( /t/ + /s/ ) atau /dz/ ( /d/ + /z/ ). Orang Korea yang baru belajar bahasa inggris akan mengganti bunyi /dz/ untuk huruf awalan bunyi /z/ seperti kata “ zoo “ menghasilkan kata seperti “ dzoo “. Selama ini tidak ada perbedaan hasil kata bahasa inggris, perbedaan itu sulit untuk dimengerti.



REFERENCES

1.      Sethi, J. 2006. A course in phonetics and spoken English second edition. New Delhi: Rajkamal electric press.
2.      Yule, George. 2010. The study of language fouth edition. Cambrige: the university press.
3.      Rakatajasa. www.slideshare.net/rakatajasa/materi/fonologibahasaindonesia.com November , 9 2012